Twitografi Asma Nadia

Pengarang      : Asma Nadia
Ilustrasi Isi       : Rahma Ramcil
Layout             : Isa Alamsyah 
Proof Reader : Agung Pribadi   
Penerbit         : Asma Nadia Publishing House
Tahun              : 2012
ISBN               : 9786029055078 
Kolasi             : 320 hal; 20.5 cm
Ringkasan Isi :
Apa itu Twittter?
Twitter adalah jejaring sosial yang sangat sederhana. Hanya 140 karakter. Terlalu sedikit? Ya, tapi justru kesederhanaannya itu maka Twitter menjadi ajang untuk menyampaikan opini langsung ke inti. Secara bahasa, Twitter berasal dari kata tweet atau kicau burung. Sebagaimana kicau burung yang singkat-singkat, begitu juga dengan jatah tulisan yang bisa kita update dalam twitter. Karena bentuknya sangat singkat, tajam, lebih personal, dan langsung, sehingga benar-benar merupakan intisari pengalaman, pemikiran dan opini sang penulis akan banyak hal. 
Karena twitter bebas tema, singkat, dan sepenuhnya tergantung letupan hati atau pikiran sang pemilik account, maka di buku ini akan ada banyak hal yang belum pernah ditulis atau diungkap Asma Nadia dalam buku-buku sebelumnya.Hanya saja di Twitografi Asma Nadia ini, mungkin pembaca akan menemui beberapa twit yang lebih dari 140 karakter karena twit yang versi aslinya diringkas dalam singkatan tertentu, akan ditulis lengkap.
Tahukah, Asma Nadia pernah patah hati? Bagaimana dia mengatasinya?
Tahukah, Asma Nadia pernah diusir ibu temannya karena berdakwah?
Kenapa Asma Nadia dijuluki eroria (bilang eror) oleh anak-anak?
Kenapa Asma Nadia mendapatkan nilai 4 rapor saat SMA?
Kenapa Asma Nadia menonjolkan preman pasar? 
Apa opini Asma Nadia tentang pacaran, cinta, ta'aruf, pernikahan dan tema menarik lain seperti poligami?
Semua jawaban ada di dalam buku ini.
Twitografi Asma Nadia merupakan buku paling lengkap untuk tahu segala hal, baik pemikiran, buku-buku, ide, dan semua yang diperjuangkan penulis buku Emak Ingin Naik Haji dan 44 buku best seller lain, dalam hidupnya.
Sebagian fakta dan data di buku ini pernah ditwit Asma Nadia melalui account @asmanadia di Twitter.
Buku ini menunjukkan bahwa Asma Nadia bukan sekedar penulis atau public speaker, tapi juga pemikir, konseptor, dan motivator. Tapi di bagian lain buku ini, pembaca juga akan melihat Asma Nadia sebagai manusia biasa yang bisa salah dan eror.
Membaca buku Twitografi seperti menyerap puluhan buku yang telah ditulis Asma Nadia. Lebih dari itu, buku ini banyak mengungkap berbagai hal yang belum pernah ditulis atau diungkap Asma Nadia di media manapun.

 

 
 

La Tahzan For Hijabers

Pengarang    : Asma Nadia
Editor             : TheNita
Layout            : Diyan Sudihardjo
Judul Seri      : Kisah - kisah Pengorbanan 
                          dan Proses Jilbab Pertamaku
Penerbit         : Rumah Buku Asma Nadia
Tahun              : 2013
ISBN               : 9786029055146

Ringkasan Isi :
Ada apa dengan jilbab sehingga tak semua muslimah mudah mengenakannya? Padahal ia hanya sepotong kain, terbilang ringan, hanya kebetulan menutupi bagian kepala dan disertai komitmen menutup aurat.
Kenapa masih ada yang mempermasalahkan, sementara tak ada yang protes jika seseorang mengenakan dasi, topi, scraft, atau kacamata hitam?
Apa kerugian membiarkan seseorang mengenakan busana muslimah? 
Berliku dan panjang perjuangan banyak muslimah saat hidayah mengetuk dan hasrat untuk taattak terbendung. Mulai dari keluarga, pihak sekolah, kantor, bahkan masyarakat sekitar. Tantangan lain menanti saat muslimah mendapatkan kesempatan keluar negeri dan menjadi pemandangan asing di negara mayoritas non muslim.
La Tahzan for Hijabers, sebuah buku yang layak menjadi kado bagi muslimah mana saja, baik sudah berjilbab, terselip keinginan dan niat, atau justru sedang dalam keraguan untuk membuka kerudung, karena banyaknya gempuran iman. Semoga indah hidayahNya dapat kita dekap hingga menutup mata.
Buku ini sangat menarik dan bisa dijadikan inspirasi bagi muslimah dan perempuan modern yang ingin berpakaian dan berperilaku menurut syariat islam. Selamat membaca dan temukan kebenaran dalam buku ini! 

Dwilogi Novel : Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas

Penulis : Andrea Hirata
Editor   : Imam Risdiyanto
Layout  : Titis dan Pritameani
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun    : 2010 
ISBN     : 978602881095
Kolasi   : xiv, 253 hlm, 20.5 cm

Ringkasan :
Novel dwilogi ini merupakan lanjutan dari novel tetralogi laskar pelangi yang sebelumnya ditulis oleh Andrea Hirata. Dalam buku ini ingin menlanjutkan benang cerita yang sudah sebelumnya diselesaikan oleh penulis dalam novel keempatnya berjudul Maryamah Karpov. Kisah percintaan antara Ikal pemuda yang berhasil melanjutkan pendidikan doktor di Edensor negeri Belanda dan A Ling anak saudagar cina yang kaya raya. Mereka dipertemukan kembali di Belitong dengan suasana yang berbeda. Keduanya ingin meneguhkan kembali janji cinta diantara mereka.


Acara perkawinan Zinar sore itu berlangsung amat menarik karena bergaya tradisional Tionghoa. Zinar yang menyenangkan telah bersahabat dengan begitu banyak orang. Perkawinan itu seperti pertemuan beragam suku dalam masyarakat kami. Banyak sekali orang dari suku bersarung, orang Melayu, orang Tionghoa sendiri, dan orang Sawang hadir di sana. Ayahku pun daang denan baju terbaiknya sepanjang masa: safari empat saku.
Keluarga mempelai lelaki hadir dari Tanjung Pinang. Di antara barisan lelaki dan perempuan Tionghoa itu tampak beberapa orang tua berwajah Pakistan. Kutaksir, dari sanalah sang mempelai pria itu mendapat nama Zinar, sepasang bahu yang teguh, dan sepasang mata yang teduh.


Di tengah keramaian kulihat A Ling berdiri sendiri di ujung beranda. Aku menghampirinya. Di dekatnya, hatiku tak karuan. Aku gugup, persis seperti pertama kali aku berjumpa dengannya belasan tahun lalu. Kuberikan padanya puisiku. Kukatakan, dulu waku masih SD aku pernah menulis puisi untuknya, tapi terlalu malu untuk memberikan padanya. Ia membuka lipatan kertas puisi itu dan terpana dan menunduk. Lalu, ia menatapku. Kemudian, ia membaca lagi puisi itu pelan - pelan. Ia membacanya sambil tersenyum, namun matanya berkaca - kaca.

Edensor

Pengarang   : Andrea Hirata
Penerbit        : Bentang
Tahun             : 2014

Tempat          : Jakarta
Kolasi            : xiv, 290 hal ; 20.5 cm
Kode Buku    : 899.221 3 HIRe
ISBN              : 9786027888982
Judul Seri       :Novel ketiga Tetralogi Laskar Pelangi
Ringkasan      :
Jika hidup ini seumpama rel kereta api dalam eksperimen relativitas Einstein, maka pengalaman demi pengalaman yang menggempur kita dari waktu ke waktu adalah cahaya yang melesat-lesat di dalam gerbong di atas rel itu. Relativitasnya berupa seberapa banyak kita dapat mengambil pelajaran dari pengalaman yang melesat-lesat itu. Analogi eksperimen itu tak lain, karena kecepatan cahaya bersifat sama dan absolut, dan waktu relatif tergantung kecepatan gerbong ini pendapat Einstein, maka pengalaman yang sama dapat menimpa siapa saja, namun sejauh mana, dan pada seseorang, hasilnya akan berbeda, relatif satu sama lain. 
banyak orang yang panjang pengalamannya tapi tak kunjung belajar, namun tak jarang pengalaman yang pendek mencerahan sepanjang hidup. Pengalaman semacam itu bak mutiara dan mutiara dalam hidupku adalah lelaki yang mengutuki hidupnya sendiri, namanya Weh.
Langit, kemudi, dan layar, itulah samar ingatku tentang Weh. Tapi di sekolah lama Mollen Bass Technisce School di Tanjong Pandang, aku pernah melihat fotonya. 

Laskar Pelangi

Pengarang   : Andrea Hirata
Penerbit        : Bentang
Tahun             : 2008
Tempat          : Jakarta
Kolasi            : xiv, 534 hal ; 20.5 cm
Kode Buku    : 899.221HIR l
ISBN              : 9789793062792
Judul Seri       : Indonesia's Most Powerful Book
Ringkasan      :
Begitu banyak hal menakjubkan terjadi dalam masa kecil para anggota Laskar Pelangi. Sebelas orang anak Melayu Belitong yang luar biasa ini tak menyerah walau keadaan tak bersimpati pada mereka. Tengoklah Lintang, seorang kuli kopra cilik yang genius dan bersemangat dengan senang hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu. Bahkan terkadang hanya untuk menyanyikan lagu Padamu Negeri di akhir jam sekolah. Atau Mahar, seorang pesuruh tukang parut kelapa sekaligus seniman dadakan yang imanjinatif, tak logis, kreatif, dan sering diremehkan sahabat-sahabatnya, namun berhasil mengangkat derajat sekolah kampung mereka dalam karnaval 17 agustus. Dan juga sembilan orang Laskar Pelangi lain yang begitu bersemangat dalam menjalani hidup dan berjuang meraih cita-cita.
Selami ironisnya kehidupan mereka, kejujuran pemikiran mereka, indahnya petualangan mereka, dan temukan diri Anda tertawa, menangis, dan tersentuh saat membaca setiap lembarnya. Novel ini dipersembahkan buat mereka yang meyakini the magic of childhood memories, dan khususnya juga buat siapa saja yang masih percaya akan adanya pintu keajaiban untuk mengubah dunia pendidikan. 

Hafalan Shalat Delisa

Pengarang      : Tere Liye
Penerbit          : Republika
Tahun               : 2008
Genre              : Fiksi - Novel
Kolasi              : vi, 266 p. ; 20.5 cm
ISBN                : 9789793210605

Ringkasan       : 
Adzan shubuh dari meunasah terdengar syahdu. Bersahutan satu sama lain. Menggetarkan langit-langit Lhok Nga yang masih gelap. tapi jangan salah, gelap-gelap begini kehidupan sudah dimulai. Remaja tanggung sambil menguap menahan kantuk mengambil wudhu. Anak lelaki bergegas menjamah sarung dankopiah. Anak gadis menjumput lipatan mukena putih dari atas meja. Bapak - bapak membuka pintu rumah menuju meunasah. Ibu-ibu membimbing anak kecilnya bangun shalat berjamah. 
"Allahu-akbar!"
Seratus tiga puluh kilometer dari Lhok Nga. Persis ketika Delisa usai bertakbiratulihram. Persis ucapan itu hilang dari mulut Delisa. Persis di tengah lautan luas yang berteriak tenang. Persis di sana! LANTAI LAUT RETAK SEKETIKA. Dasar bumi terban seketika! Merekah panjang ratusan kilometer. Menggetarkan melihatnya. Bumi menggeliat. Tarian kematian itu mencuat. Mengirimkan pertanda kelam menakutkan.
"Allahu-akbar ka-bi-ra walham-dulillahi ka-si-ro ...
Ya Allah, terban itu seketika membuncah bumi. Tanah bergetar dahsyat, menjalah menggetarkan seluruh dunia radius ribuan kilometer. Bumi bak digoyang tangan raksasa. Dan .. Ya Allah, air laut seketika bagai mendidih. Tersedot ke dalam rekahan tanah maha luas itu. Tarian kematian semakin mengerikan. Aroma tragedi besar menggantung di langit-langit samudera. Ratusan ribu penduduk Aceh dan sekitarnya tidak tahu. Miliaran penduduk langit Lhok Nga. Melesat siap menjemput.
Gempa menjalar dengan kekuatan dahsyat. Banda Aceh rebah jimpa. Nias lebur seketika. Lhok Nga menyusul. Tepat ketika di ujung kalimat Delisa mengucapkan kata wa-ma-ma-ti, lantai sekolah bergetar hebat. Genteng sekolah berjatuhan. Papan tulis lepas, berdebam menghajar lantai. Tepat ketika Delisa bisa melewati ujian pertama kebolak-balikannya, Lhok Nga bergetar terbolak- balik. 
Gelas tempat meletakkan bunga segar di atas meja Bu Guru Nur jatuh. Pecah berserakan di lantai, satu beling menggores tangan Delisa. Menembus bajunya. Delisa mengaduh. Ummi dan ibu-ibu berteriak di luar. Anak-anak berhamburan berlarian. Berebutan keluar dari daun pintu. Situasi menjadi panik. Kacau balau. GEMPA! GEMPA!  Orang - orang berteriak di luar sana.


 

Bidadari - Bidadari Surga

Pengarang      : Tere Liye
Editor               : Rizki Amelia
Penerbit          : Republika
Tahun               : 2014
Genre              : Fiksi - Novel
Kolasi              : viii, 365 p. ; 20.5 cm
ISBN                : 9789791102261

Ringkasan       : 
Laisa, adalah sulung dari lima bersaudara. Dia bersumpah akan memberikan kesempatan pada adik - adiknya untuk menjadi orang-orang yang hebat. Sumpah yang membuat terang - benderang seluruh kisah ini.
Laisa, adalah sulung dari lima bersaudara. Menyimpan seluruh pengorbanannya seorang diri hingga terakhir hidupnya. Saat empat adik - adiknya pulang secepat mungkin ke lembah Lahambay yang indah, menemui Kakak yang membutuhkan mereka untuk pertama kali sekaligus terakhir seumur hidupnya.
Novel ini tentang kasih sayang keluarga, tentang pengorbanan seorang kakak. Kapan terakhir kali kita memeluk adik - adik kita dan berlinang air mata bilang, meski mereka menyebalkan, kita sungguh sayang pada mereka. Dan sebaiknya, kapan terakhir kali kita memeluk kakak - kakak kita, dan bilang, meski mereka cerewet, suka menyuruh - nyuruh, kita sungguh menghargai mereka.

Eliana : Serial Anak - anak Mamak

Pengarang      : Tere Liye
Editor               : Rizki Amelia
Penerbit          : Kompas Gramedia
Tahun               : 2011
Genre              : Fiksi - Novel
Kolasi              : iv, 519 p. ; 20.5 cm
ISBN                : 9786028987042

Ringkasan       : 
Selamat datang di dunia yang tidak pernah kalian bayangkan. Di mana rasa ingin tahu, proses belajar, menyatu dengan kepolosan, kenakalan, hingga isengnya dunia anak - anak. Selamat datang di sebuah petualangan hebat. Ketika persahabatan, pengorbanan, dan pemahaman yang baik atas kehidupan tumbuh dari wajah - wajah ceria terus melekat hingga mereka tumbuh dewasa.
Adalah Eliana, anak sulung Mamak yang pemberani, bersama tiga rekannya, membentuk geng dengan sebutan "Empat Bruntal". Berempat mereka kompak, bahu-membahu melewati hari-hari seru, kejadian suka - duka, pantang menyerah. Bahkan, melawan kerakusan di kampung kecil bukit-bukit hijau. Adalah Mamak yang membesarkan anak-anak dengan disiplin tinggi, tegas, akhlak tidak tercela, serta tanpa kompromi. Dan adalah Bapak yang selalu riang, memberikan teladan dari perbuatan, serta selalu baik menyikapi masalah. 
Eliana, adalah buku ke 4 dari Serial Anak - anak mamak, setelah Burlian (buku ke 2), Pukat (buku ke 3), dan berikutnya Amelia (buku ke 1 yang terbit 2011). Inilah serial terbaik untuk memahami kasih sayang keluarga, kesederhanaan, serta keteguhan tekad berbuat baik. Selamat datang di dunia yang semoga kita temukan dalam kehidupan keluarga masa depan yang lebih baik.

BURLIAN : Serial Anak - anak Mamak

Pengarang      : Tere Liye
Editor               : Rizki Amelia
Penerbit          : Kompas Gramedia
Tahun               : 2010
Genre              : Fiksi - Novel
Kolasi              : vi, 339 p. ; 20.5 cm
ISBN                : 9789791102681

Ringkasan       : 
Kau, sejak dilahirkan memang sudah berbeda, Burlian. Spesial!
Waktu melesat bagai peluru. Akhirnya aku mengerti kini, itulah cara terbaik Bapak dan Mamak menumbuhkan keyakinan dan rasa percaya diriku. Sejak kecil selalu bilang aku spesial agar aku punya pegangan setiap kali terbentur masalah.
Aku ingat, Bapak dan Mamak selalu bilang, "Kau anak yang kuat, Amelia", agar si bungsu Amelia yang sakit-sakitan tumbuh menjadi anak yang kuat. Atau bilang kalimat, "Kau anak pemberani, Eli", maka jadilah Ayuk Eli seorang pemberani atas banyak hal. Sedangkan pada Kak Pukat, Bapak dan Mamak selalu bilang, "Kau anak yang pintar", dan kini jadilah Kak Pukat seorang peneliti hebat, seperti kalimat yang selalu ia dengar sejak kecil.
 
Novel ini memotivasi kita untuk bermimpi dan terus memperjuangkan cita-cita." Ratih Sanggarwati, Penulis.

PUKAT : Serial Anak - anak Mamak

Pengarang      : Tere Liye
Editor               : Rizki Amelia
Penerbit          : Kompas Gramedia
Tahun               : 2010
Genre              : Fiksi - Novel
Kolasi              : vi, 344 p. ; 20.5 cm
ISBN                : 9789791102735

Ringkasan       :
"Mamak benci pada Pukat!"
"Oi, kau keliru, Pukat. Dengarkan Bapak, tidak ada seorang pun Mamak di atas muka bumi ini yang membenci anaknya sendiri, darah-daging-nya sendiri. Bukankah kau pandai mengkait-kaitkan banyak hal? Kau juga pandai mengartikan banyak hal. Nah, artikan sendiri makna darah-daging itu."
Bapak benar. Aku mulai menyadarinya di antara demam panas dan gigil tubuh, betapa sabar dan lembut Mamak menyentuh dahiku, memastikan aku baik-baik saja. Mengurus kotoranku, muntahku, tanpa meninggalkan kewajibannya yang lain sebagai seorang ibu. Itulah Mamaku. Entah sudah beberapa juta butir nasi dan ratus ribu gelas air yang disiapkannya selama sepuluh tahun kehidupanku. Penuh kasih sayang, tanpa berharap imbalan selain doa agar kami tumbuh menjadi anak yang baik. Terlebih lagi, saat kami sakit seperti yang kurasa sekarang. Bagaimana mungkin aku menuduh Mamak benci padaku, tidak sayang lagi?
Maafkan Pukat, Mak. Sungguh! 

Berjuta Rasanya Best Seller


Pengarang      : Tere Liye
Editor               : Teuku Chairul Wisal
Penerbit          : Kompas Gramedia
Tahun               : 2012
Genre              : Fiksi - Novel
Kolasi              : vi, 205 p. ; 21 cm
ISBN                : 9786029474039

Ringkasan       :
Untuk itu, yang terlalu malu walau sekedar menyapanya, terlanjur bersemu merah, dada berdegup lebih kencang, keringat dingin di jemari, bahkan sebelum sunguhan berpapasan.
Untuk kita, yang merasa tidak cantik, tidak tampan, selalu merasa keliru mematut warna dan pilihan celana, jauh dari kemungkinan menggapai cita-cita perasaan.
Untuk kita, yang hanya berani menulis kata-kata dalam buku harian, memendam perasaan lewat puisi-puisi, dan berharap esok lusa ia akan sempat membacanya.
Semoga pemahaman baik itu datang. Bahwa semua pengalaman cinta dan perasaan adalah spesial. Sama spesialnya dengan milik kita. Tidak perduli sesederhana apa pun itu, sepanjang dibungkus dengan pemahaman - pemahaman yang baik.

Selamat membaca cerita - cerita yang berjuta rasanya. 

BUMI

Pengarang      : Tere Liye
Penerbit          : Kompas Gramedia
Tahun               : 2014
Genre              : Fiksi - Novel
Kolasi              : 440 p. ; 25.5 cm
ISBN                : 9786020301129
 
Ringkasan       :
Namaku Raib. Aku murid baru di sekolah. Usiaku lima belas tahun. Aku anak tunggaal, perempuan. Untuk remaja seumuranku, tidak ada yang spesial tentangku. Aku berambut hitam, panjang, dan lurus. Aku suka membaca dan mempunyai dua ekor kucing di rumah. Si Putih dan si Hitam. Aku bukan anak yang pintar, apalagi populer. Aku hanya kenal teman-teman sekelas, itu pun seputar anak perempuan. Nilaiku rata-rata, tidak ada yang terlalu cemerlang, kecuali pelajaran bahasa aku amat menyukainya. Mama dan Papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.
Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan. 
Namaku, Raib. Dan aku bisa menghilang.
 

Jejak Langkah

Pengarang  : Pramoedya Ananta Toer
Genre           : Fiksi - Novel Roman
Penerbit       : Lentera Dipantara
Tahun terbit  : 2010
Tempat         : Jakarta
Kolasi           : x, 724 halaman ; 20 cm
ISBN             : 9789799731258

Ringkasan   :

Roman Tetralogi buru mengambil latar kebangunan dan cikal bakal nasion bernama Indonesia di awal abad ke 20. Dengan membacanya, waktu kita dibalikkan sedemikian rupa dan hidup di era membibitnya pergerakan nasional mula-mula.
Kehadiran roman sejarah ini, bukan saja dimaksudkan untuk mengisi sebuah episode berbangsa yang berada di titik persalinan yang pelik dan menentukan, namun juga mengisi isu kesusastraan yang sangat minim menggarap perioede pelik ini. Karena itu hadirnya roman ini memberi bacaan alternatif kepada kita untuk melihat jalan dan gelombang sejarah secara lain dan dari sisinya yang berbeda.
Tetralogi ini dibagi dalam format empat buku. Pembagian ini bisa juga kita artikan sebagai pembelahan pergerakan yang hadir dalam beberapa periode. Dan roman ketiga ini, Jejak Langkah, adalah fase pengorganisasian perlawanan.
Minke memobilisasi segala daya untuk melawan bercokolnya kekuasaan Hindia yang sudah berabad-abad umurnya. Namun, Minke tak pilih perlawanan bersenjata. Ia memilih jalan jurnalistik dengan membuat sebanyak-banyaknya bacaan Pribumi. Yang paling terkenal tentu saja Medan Prijaji. Dengan koran ini, Minke berseru-seru kapada rakyat Pribumi tiga hal: meningkatkan boikot, berorganisasi, dan menghapuskan kebudayaan feodalistik. Sekaligus lewat langkah jurnalistik, Minke berseru-seru: "Didiklah rakyat dengan organisasi dan didiklah penguasa dengan perlawanan."  

Anak Semua Bangsa

Pengarang  : Pramoedya Ananta Toer
Genre           : Fiksi - Novel
Penerbit       : Lentera Dipantara
Tahun terbit  : 2009
Tempat         : Jakarta
Kolasi           : xi, 539 halaman ; 20 cm
ISBN             : 9789799731241

Ringkasan   :
Kehadiran roman sejarah ini, bukan saja dimaksudkan untuk mengisi sebuah episode berbangsa yang berada di titik persalinan yang pelik dan menentukan, namun juga mengisi isu kesusastraan yang sangat minim menggarap periode pelik ini. Karena itu hadirnya roman ini memberi bacaan alternatif kepada kita untuk melihat jalan dan gelombang sejarah secara lain dan dari sisinya yang berbeda.
Tetralogi ini dibagi dalam format empat buku. Pembagian ini bisa juga kita artikan sebagai pembelahan pergerakan yang hadir dalam beberapa periode.
Roman kedua Tetralogi, Anak Semua Bangsa, adalah periode obsevasi atau turun ke bawah mencari serangkaian spirit laangan dan kehidupan arus bawah Pribumi yang tak berdaya melawan kekuatan raksasa Eropa. Di titik ini Minke diperhadapkan antara kekaguman, yang melimpah - limpah pada peradaban Eropa dan kenyataan di selingkungan bangsanya yang kerdil. Sepotong perjalanannya ke Tulangan Sidoarjo dan pertemuannya dengan Khouw Ah Soe, seorang aktivis pergerakan Tionghoa, korespondensinya dengan keluarga De la Croix (Sarah, Miriam, Herbert), teman Eropanya yang liberal, dan petuah-petuah Nyai Ontosoroh, mertua sekaligus guru agungnya, kesadaran Minke tergugat, tergurah, dan tergugah, dan bahwa ia adalah bayi semua bangsa dari segala jaman yang harus menulis dalam bahasa bangsanya (Melayu) dan berbuat untuk manusia - manusia bangsanya.  

Rumah Kaca

Pengarang  : Pramoedya Ananta Toer
Genre           : Fiksi - Novel
Penerbit       : Lentera Dipantara
Tahun terbit  : 2009
Tempat         : Jakarta
Kolasi           : x, 646 halaman ; 20 cm
ISBN             : 9789799731265

Ringkasan   :
Roman Tetralogi buru mengambil latar kebangunan dan cikal bakal nasion bernama Indonesia di awal abad ke 20. Dengan membacanya, waktu kita dibalikkan sedemikian rupa dan hidup di era membibitnya pergerakan nasional mula-mula.
Kehadiran roman sejarah ini, bukan saja dimaksudkan untuk mengisi sebuah episode berbangsa yang berada di titik persalinan yang pelik dan menentukan, namun juga mengisi isu kesusastraan yang sangat minim menggarap perioede pelik ini. Karena itu hadirnya roman ini memberi bacaan alternatif kepada kita untuk melihat jalan dan gelombang sejarah secara lain dan dari sisinya yang berbeda.
Tetralogi ini dibagi dalam format empat buku. Dan roman keempat, Rumah Kaca, memperlihatkan usaha kolonial memukul kegiatan kaum pergerakan dalam sebuah operasi pengarsipan yang rapi. Arsip adalah mata radar Hindia yang ditaruh di mana-mana untuk merekam apa punyang digiatkan aktivis pergerakan itu sebagai kegiatan pre rumahkaca an.
Novel besar berbahasa Indonesia yang menguras energi pengarangnya untuk menampilkan embrio Indonesia dalam ragangan negeri kolonial. Sebuah karya pascakolonial paling bergengsi. 

Midah Simanis Bergigi Emas

Pengarang  : Pramoedya Ananta Toer
Genre           : Fiksi - Novel
Penerbit       : Lentera Dipantara
Tahun terbit  : 2009
Tempat         : Jakarta
Kolasi           : 134 halaman ; 20 cm
ISBN             : 9789799731272

Ringkasan   :
Midah, pada awalnya berasal dari keluarga terpandang dan beragama. Karena ketidakadilan dalam rumah, ia memilih kabur dan terhempas di tengah jalanan Jakarta tahun 50-an yang ganas. Ia tampil sebagai orang yang tak mudah menyerah dengan nasib hidup, walaupun ia hanya seorang penyanyi dengan panggilan "si manis bergigi emas" dalam kelompok pengamen keliling dari satu resto ke resto, bahkan dari pintu ke pintu rumah warga.
Dalam kondisi hamil berat, Midah memang tampak kelelahan. Tapi manusia tidak boleh menyerah pada kelelahan. Hawa kehidupan jalanan yang liar dan ganas harus diarungi. Dan ujung-ujungnya Midah memang kalah (secara moral) dalam pertaruhan hidup itu.
 
  

Cerita Calon Arang

Pengarang  : Pramoedya Ananta Toer
Genre           : Fiksi - Novel
Penerbit       : Lentera Dipantara
Tahun terbit  : 2003
Tempat         : Jakarta
Kolasi           : 94 halaman ; 20 cm
ISBN             : 97997312105

Ringkasan   :
Cerita Calon Arang bertutur tentang kehidupan seorang perempuan tua yang jahat. Pemilik teluh hitam dan pengisap darah manusia. Ia pongah. Semua-mua lawan "politik" nya dibabatnya. Yang mengkritik dihabisinya. Ia senang menganiaya sesama manusia, membunuh, merampas dan menyakiti. Ia punya banyak ilmu ajaib untuk membunuh orang. murid-muridnya dipaksa berkeramas, berkeramas dengan darah manusia. Kalau mereka sedang berpesta tak ubahnya dengan sekawanan binatang buas, takut orang melihatnya yang jika ketahuan mengintip orang itu akan diseret ke tengah pesta dam dibunuh dan darahnya dipergunakan berkeramas.
Tapi kejahatan juga pada akhirnya bisa tumpas di tangan jejari kebaikan dalam sebuah operasi terpadu yang dipimpin oleh Empu baradah. Empu ini bisa mengembalikan kehidupan masyarakat yang gonjang dan ganjing ke jalan yang benar sehingga hidup bisa lebih baik dan lebih tenang, tidak buat permainan segala macam kejahatan. 

Sekali Peristiwa di Banten Selatan

Pengarang  : Pramoedya Ananta Toer
Genre           : Fiksi - Novel
Penerbit       : Lentera Dipantara
Tahun terbit  : 2009
Tempat         : Jakarta
Kolasi           : 128 halaman ; 20 cm
ISBN             : 9789793820040

Ringkasan   :
Novel ini merupakan "reportase" singkat Pramoedya Ananta Toer di wilayah Banten Selatan yang subur tapi rentan dengan penjajahan dan pembunuhan. Tanah yang subur tapi masyarakatnya miskin, kerdil, tidak berdaya, lumpuh daya kerjanya. Mereka diisap sedemikian rupa. Mereka dipaksa hidup dalam tindihan rasa takut yang memiskinkan.
Tubuh boleh disekap, ditendang, diinjak-injak, tapi semangat hidup tak boleh redup. Menurut Pram, semangat hidup itulah yang membuat seseorang bisa hidup dan terus bekerja. Bertolak dari situ Pram bertekad kuat mengobarkan semangat untuk tidak ongkang-oangkang kaki menanti ajal melumat.

Jalan Raya Pos, Jalan Daendels

Pengarang  : Pramoedya Ananta Toer
Genre           : Fiksi - Novel
Penerbit       : Lentera Dipantara
Tahun terbit  : 2009
Tempat         : Jakarta
Kolasi           : 148 halaman ; 20 cm
ISBN             : 9789799731289

Ringkasan   :
Sebuah buku adalah sebuah kesaksian. Dan buku ini adalah kesaksian tentang peristiwa genosida kemanusian paling  mengerikan di balik pembangunan Jalan Raya Pos atau yang lebih dikenal dengan Jalan Daendels; jalan yang membentang 1000 kilometer sepanjang utara pulau Jawa, dari Anyer sampai Panarukan. Inilah satu dari beberapa kisah kerjapaksa terbesar sepanjang sejarah di Tanah Hindia.
Pramoedya Ananta Toer lewat buku ini menuturkan sisi paling kelam pembangunan jlan yang beraspalkan darah dan air mata manusia - manusia Pribumi. Pemeriksaan yang cukup detail dan bercorak tuturan perjalanan ini, membiakkan sebuah ingatan yang satire, bahwa kita adalah bangsa kaya tapi lemah. Bangsa yang sejak lama bermental diperintah oleh bangsa - bangsa lain.
Satu lagi yang menguak sejarah tragedi terkoyaknya kita sebagai sebuah bangsa yang kawasannya luas, kaya, tapi selalu kalah dalam segala hal.
  

Bukan Pasar Malam

Pengarang  : Pramoedya Ananta Toer
Genre           : Fiksi - Novel
Penerbit       : Lentera Dipantara
Tahun terbit  : 2010
Tempat         : Jakarta
Kolasi           : 106 halaman ; 20 cm
ISBN             : 9789793820033

Ringkasan   :
Roman ini berlangsung dalam satu putaran perjalanan seorang anak revolusi yang pulang kampung karena ayahandanya jatuh sakit. Dari seputaran perjalanan itu, terungkap beberapa potong puing gejolak hati yang tak pernah teranggap dalam gebyar- gebyar revolusi.
Dikisahkan bagaimana keperwiraan seorang dalam revousi pada akhirnya melunak ketika dihadapkan pada kenyataan sehari-hari: ia menemukan ayahnya yang seorang guru penuh bakti tergolek sakit karena TBC, anggota keluarganya yang miskin, rumah tuanya yang sudah tidak kuat lagi menahan arus waktu, dan menghadapi istri yang cerewet.
Berpotong-potong kisah itu diungkapkan dengan sisa-sisa kekuatan jiwa berenangan dalam jiwa seorang mantan tentara muda revolusi yang idealis. Lewat tuturan yang sederhana dan fokus, tokoh "aku" dalam roman ini tidak hanya mengritik kekerdilan diri sendiri, tapi juga menunjuk muka para jenderal atau pembesar - pembesar negeri pascakemerdekaan yang hanya mengurus dan memperkaya diri sendiri.   

Novel perjuangan ini layak untuk dibaca dan disimak isinya

Larasati

Pengarang  : Pramoedya Ananta Toer
Genre           : Fiksi - Novel
Penerbit       : Lentera Dipantara
Tahun terbit  : 2009
Tempat         : Jakarta
Kolasi           : 180 halaman ; 20 cm
ISBN             : 9789799731296
 
 
Ringkasan   :  
Roman ini merekam dengan elegan golak revolusi Indonesia pascaproklamasi. Tapi bukan dari optik "orang-orang besar dan orang-orang tua", melainkan seorang perempuan. Larasati namanya. Seorang aktris panggung dan bintang film yang cantik. Dari kisah perjalanan perempuan inilah melela sebuah potret keksatiaan muda merebut hak merdeka dari tangan - tangan orang asing.
Tidak hanya merekam kisah-kisah heroik kepahlawanan, namun juga lengkap dengan segala kemunafikan kaum revolusioner, keloyoan, omong banyak tapi kosong dari para pemimpin, pengkhianatan, dan sebenggol - benggol kisah percintaan. Dari sepenggalan perjalanan Ara-dari pedalaman (Yogyakarta) ke daerah pendudukan (Jakarta) terpotret bagaimana manusia Republik memandang revolusi.
 

Gadis Pantai

Pengarang  : Pramoedya Ananta Toer
Genre           : Fiksi - Novel
Penerbit       : Lentera Dipantara
Tahun terbit  : 2009
Tempat         : Jakarta
Kolasi           : 272 halaman ; 20 cm
ISBN             : 9789799731203
 
Ringkasan   :  
Gadis Pantai lahir dan tumbuh di sebuah kampung nelayan di Jawa Tengah, Kabupaten Rembang. Seorang gadis yang manis. Cukup manis untuk memikat hati seorang pembesar santri setempat; seorang Jawa yang bekerja pada (administrasi) Belanda. Dia diambil menjadi gundik pembesar tersebut dan menjadi Mas Nganten : perempuan yang melayani "kebutuhan" seks pembesar sampai kemudian memutuskan untuk menikah dengan perempuan yang sekelas atau sederajat dengannya. 
Mulanya, perkawinan itu memberi prestise baginya di kampung halamannya karena dia dipandang telah dinaikkan derajatnya, menjadi Bendoro Putri. Tapi itu tidak berlangsung lama. Ia terperosok kembali ke tanah. Orang Jawa yang telah memilikinya, tega membuangnya setelah dia melahirkan seorang bayi perempuan.
Roman ini menusuk feodalisme Jawa yang tak memiliki  adab dan jiwa kemanusiaan tepat langsung di jantungnya yang paling dalam. 
Bagi pembaca yang ingin memiliki pengalaman hidup di jaman feodalisme bagus sekali untuk membaca buku ini yang sarat dengan kritik sosial di masa itu. Selamat membaca!

Cinta Itu, Kamu.

Pengarang  : Moamar Emka
Genre           : Fiksi - Antologi Puisi
Penerbit       : Gagasmedia
Tahun terbit  : 2010
Tempat         : Jakarta
Kolasi           : xiv, 170 halaman ; 19 cm
ISBN             : 9797803902
Ringkasan   : 

Buku fiksi ini berisi antologi puisi moamar emka. dalam antologi nya ia ingin bercerita tentang tema cinta sepasang manusia. Cinta yang terjadi akibat adanya interaksi yang terus-menerus pada akhirnya menumbuhkan benih-benih cinta. Kerinduan akan kekasihnya tertuang dalam tulisan-tulisan emka. Cinta secara umum terjadi antara orang muda, remaja, dewasa, maupun sudah lanjut usia, antara seorang laki - laki terhadap perempuan yang tidak lain adalah kekasihnya, pujaan hati, bahkan lebih luas lagi pasangan hidupnya, atau isterinya.

Dalam bukunya ini moamar emka menjabarkan:
Cinta bisa jadi apa saja. Cinta bisa berbalas, kadang juga tak terjawab. Cinta menyebabkan luka, tetapi ia juga yang meredakannya. Moamar Emka, melalui tulisannya ini menceritakan cinta yang sama, cinta yang menjelma dalam diri kita. Cinta itu, aku. Cinta itu, kamu. Cinta itu, kita. 

Membaca buku ini kita akan belajar akan makna cinta dalam kehidupan. Dalam sudut pandang berbeda beda. Silahkan baca buku ini di perpustakaan SMA N 3 Yogyakarta.