Supremasi Bourne

Pengarang    : Robert Ludlum
Alih Bahasa  : B. Sendra Tanuwidjaja
Penerbit         : Gramedia Pustaka Utama
Tahun              : 2005
Tempat           : Jakarta
Kelas              : 899.221 LUD s
Subjek            : Fiksi - Misteri
Kolasi             : 608 p. ; 23 cm
ISBN               : 9789792209969
Sinopsis         :
Lima pria Zhongguo ren duduk mengelilingi meja dengan poci-poci teh dan gelas-gelas pendek berisi arak di dekat masing-masing; tak ada dokumen tertulis yang terlihat, tak ada catatan atau memorandum, hanya telinga dan mata yang waspada. Dan ketika setiap pasang mata mengengadah terkejut, wajah-wajah mereka mengeut panik. Dua negosiator berpakaian bagus menyelipkan tangan ke balik jas setelan mereka sambil berdiri dari kursi; seorang pria menunduk di bawah meja sementara dua lainnta melompat bangkit sambil menjerit dan berlari sia-sia ke dinding yang tertutup sutra, berbalik dengan putus asa, mencari pengampunan tapi tidak akan mendapat apa-apa. Hujan peluru mencabik-cabik Zhongguo ren itu. Darah menyembur dari luka-luka fatal saat tengkorak tertembus, mata tertusuk, mulut tercabik, menghamburkan cairan merah dalam jeritan bisu kematian. DInding, lantai, dan meja berpelitur mengkilap menjijikkan oleh bukti kematian yang berlumuran darah. Di mana-mana. Sudah selesai.
Pembunuh itu mengamati hasil kerjanya. Puas, ia berlutut di samping genangan darah luas yang tidak mengalir kemana-mana dan menggerakkan jari telunjuknya di sana. Lalu ia mencabut kain hitam persegi dari lengan baju kirinya dan menebarkannya di atas hasil pekerjaannya. Ia berdiri dan bergegas meninggalkan ruangan, membuka kancing jubah putihnya sambil berlari menyusuri lorong yang remang-remang; jubah itu telah terbuka saat ia tiba  di pintu kabaret. Ia mencabut pisau setajam silet dari pakaiannya dan menjejalkannya ke sarung di sabuknya. Lalu, sambil memegang lipatan kain menjadi satu, kerudung tetap di tempat, senjata yang mematikan tersandang kuat di sisinya, ia menarik pintu dan berjalan masuk, memasuki perkelahian yang ribut dan tak menunjukkan tanda-tanda mereda.  
Di kabaret Kowloon, di tengah-tengah genangan darah tertera sebuah nama yang ingin dilupakan oleh dunia Jason Bourne. Pembunuh bayaran legendaris itu beraksi lagi. Mengapa? Siapa yang menyewa keahliannya? Siapa sasaran berikutnya? Namun pemerintah Amerika tahu Jason Bourne yang asli tidak melakukannya-seorang peniru telah mencuri identitasnya, dan ia harus dihentikan.
Maka Jason Bourne yang sesungguhnya harus dihidupkan kembali, menjalani mimpi buruk yang dulu selalu membayanginya. Namun kali ini bertahan hidup saja tidak cukup. Jason Bourne harus menunjukkan supremasinya.

Baca buku ini di perpustakaan SMAN 3

0 komentar: