Beyonders Seeds of Rebellion

Pengarang    : Brandon Mull
Penerjemah  : Reni Indardini
Penyunting    : Tendy Yulianes
Editor            : Fakhri Fauzi
Cover             : V. Indra Suriantoso
Penerbit        : Noura Books
Tahun             : 2011
Tempat          : Bandung
Kelas             : 899.221 MUL b
Subjek           : Novel - Terjemahan
Kolasi            : xv, 656 p. ; 21 cm
ISBN              : 9789794337417
Prolog
Ramalan dituturkan. Sang pangeran memsauki ruangan. Uap wangi memuakkan semerbak di udara. Sebagian besar ukiran kuno tersembunyi di balik bayang-bayang, tak tersohor pendar sendu lilin yang tersebar di penjuru ruangan. Banyak yang sudah dia korbankan demi mencapai kuil ini. Teman-temannya tewas. Keluarganya yakin bahwa di telah melalaikan tanggung jawabnya terhadap mereka dan Trensicourt. Namun, dia harus tahu.
Para murid bertudung menarik rantai untuk mengangkat balok tanah liat yang meneteskan air dari kolam yang berbau harum. Sang peramal ada di dalam balik, hanya wajahnya yang tampak, satu-satunya bagian yang terkuak di sepanjang permukaan balok yang basah dan halus itu.
Sang pangeran menanti.Para murid menambatkan rantai balok tersebut, lalu pergi. Ruangan menjadi sunyi sementara balok tersebut lambat laun berhenti meneteskan air. Mata sang Peramal wanita terbuka. Selaput keruh menutup mata peramal itu, memburamkan irisnya yang cokelat dan menjadikan kornea putihnya bernuansa pelangi.
"Kau adalah harapan terakhir Lyrian." Perempuan itu mengumumkan.
Sang Pangeran sudah menduganya. Itulah sebabnya dia datang untuk mendengar hal tersebutdiucapkan secara definitif. Mendengarkan penuturan wanita itu, asumsi Galloran kian teguh, mewujud menjadi sebuah kepastian. Beratnya kewajiban serta-merta membebani dirinya.
"Misi untuk mencari Kata akan menjadi bagian penting dari perjalanan pengembaraanmu. Aku menjaga salah satu silabel Kata itu. Jalannya lebih panjang daripada yang kau sangka."


 
 

 

0 komentar: