Dua

Pengarang   : Donny Dirgantoro
Penerbit        : Gramedia
Tahun             : 2011
Tempat          : Jakarta
Kolasi            : 418 halaman
Kode Buku    : 899.221 DIR d
ISBN              : 9789790815629
Abstrak          :
Lihat sekitar kamu Gusni, mulai hari ini perang telah dimenangkan, dan hari selanjutnya adalah hari yang indah penuh kejayaan bagi umat manusia.
Selayak malam beratapkan bintang, Indonesia cerah sekali malam itu, ribuan bintang menyebar indah. Tidak seperti biasanya jalanan Jakarta sedikit lengang, hanya satu dua kendaraan yang lewat. Malam itu tidak cuma warga Jakarta, tetapi seluruh rakyat Indonesia sebangsa dan se Tanah Air memilih berdiam di ruang keluarga dan duduk di depan televisi masing-masing malam ini.
Saudara-saudara sebangsa dan se Tanah Air inilah saat-saat yang dinantikan seluruh bangsa Indonesia. Dilaporkan langsung dari Olimpiade Barcelona 1992.
Suara televisi terdengar keras dari sebuah rumah kecil di sudut Jakarta. Rumah mungil itu mempunyai halaman depan yang asri dengan sebuah pohon mangga di sudut halamannya, dari dalam rumah terdengar suara-suara aneh diselingi suara tawa anak kecil.
INDONESIA

IN DO NE SIA
Apakah Susi berhasil merebut emas pertama bagi Indonesia di Olimpiade? Sebuah pencapaia di dunia olahraga untuk Indonesia.
Suara komentator pertandingan diselingi suara tawa ranyah dan rintihan per sofa tua sudah reyot. Tepat di atas sofa seorang anak perempuan gendut berusia enam tahun meloncat-loncat seperti bola karet besar, rambutnya dikucir dua, pipinya besar dan merah seperti dua buah apel. Ia memakai baju wara merah jambu, serasi sekali dengan kulitnya yang putih bersih. Badannya besar dan bulat sempurna. Tangannya memegang kue Tart, wajahnya yang penuh dengan pipinya sendiri juga penuh krim kue tart. Anak perempuan besar itu terus meloncat meniru gaya pemain bulu tangkis di televisi.

Ini Bulutangkis dan Ini Indonesia, di mana impian dibawa ke dunia nyata, tidak berlaku untuk Gusni Annisa Puspita, remaja yang kelebihanya adalah keterbatasannya. Cita-citanya sejak kecil untuk membuat orang tuanya senang dengan bermain bulutangkis terus kandas.
Suatu malam sebuah kenyataan pahit datang untuknya, sebuah kenyataan tak berperi, hidup yang tidak berpihak kepadanya, kenyataan yang berbicara lantang kalau bermimpi saja tidak akan pernah cukup.
Dan, perempuan Indonesia dengan segala keterbatasannya itu memutuskan untuk melawan, memutuskan untuk terus berjuang demi impiannya, memutuskan untuk melawan, memutuskan untuk terus berjuang demi impiannya, memutuskan untuk terus mencintai hidup yang tidak pernah sempurna. Memutuskan untuk berani mencintai, dan mencintai dengan berani.

Silahkan baca buku ini
di Perpustakaan SMA 3 Yk

 

0 komentar: