Srawung Kawruh : Unen-unen Jawa dalam Kajian Sastrawan Yogyakarta

Editor     : Iman Budhi Santosa Tata Letak : Latief S. Nugraha Desain   : Cak Kandar Penerbit : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Tahun     : 2015 Tempat   : Yogyakarta Kolasi    : x, 130 p. : ill ; 20 cm
Buku kecil berjudul "Srawung Kawruh, Apresiasi, dan Interpretasi Peribahasa Jawa Mataram." Isinya adalah kupasan para sastrawan/ budayawan mengenai peribahasa Jawa.
Salah satu nilai budaya yang makin jarang diapresiasi dan diangkat ke permukaan adalah unen-unen (peribahasa) yang dalam bahasa Jawa disebut : peribahasa, bebasan, pepindhan, saloka, sanepa, dan isbat. 
Misalnya : sepi ing pamrih rame ing gawe, alon-alon waton kelakon, mangan ora mangan kumpul, tuna satak bathi sanak. Dalam untaian peribahasa tersebut mengandung muatan nasihat serta norma-norma yang nyata-nyata menyangga keberadaan budaya Jawa. Termasuk nilai-nilai yang membentuk karakter perangai, moral akhlak, perilaku, dan budi pekerti orang jawa.  
Selain budayawan Jawa, kami juga mengajak para sastrawan/budayawan muda di Yogyakarta untuk membuat analisis dan perbandingan peribahasa jawa dengan peribahasa daerah lain. Seperti dengan peribahasa Melayu Riau, Minang, Sunda, Aceh, dan Bugis. Diharapkan nilai peribahasa Jawa akan mengalami reaktualisasinya dalam ranah kebudayaan modern yang berkembang di Indonesia.   

0 komentar: