Kota Lama, Kota Baru (Sejarah Kota-kota Di Indonesia Sebelum Dan Setelah Kemerdekaan)

Editor         : Freek Colombijn
                      Martine Barwegen
Penerbit     : Ombak Indonesia Across Orders
Tahun         : 2005
Subject       : Kota Baru - Kota Lama - Sejarah 
Ringkasan  :
Sejarah dekolonisasi Indonesia sebetulnya lebih dari sekedar sejarah politik. Dekolonisasi juga merupakan kisah-kisah tentang oerubahan sosial, ekonomi, dan juga kultur. Banyak dari perubahan-perubahan tersebut terjadi di perkotaan. Beberapa peristiwa (atau proses) historis disebut sebagai sejarah di kota, sementara peristiwa-peristiwa atau proses-proses lainnya dianggap sebagai sejarah kota. Proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 bertempat di Jakarta, namun peristiwa tersebut tidak banyak berbeda bagi Jakarta bilamana kemerdekaan tersebut dikumandangkan di kota-kota lain, misal Bogor atau Cirebon. Inilah yang dinamakan sejarah di kota. Namun, takala ratusan rumah dan gedun yang menyala di Bandung dalam peristiwa dikenal sebagai Bandung Lautan Api (24 MAret 1946), seketika merubah situasi kehidupan kota tersebut, inilah yang dinamakan sejarah kota.
Buku ini berisi sejarah kota-kota di Indonesia dalam kurun waktu dekolonisasi. Isinya mencakup aspek-aspek sosial ekonomi, kultural, administratif dan konsekuensi-konsekuensi spasial dari suatu kemerdekaan pada berbagai kota di Indonesial. 
Terdapat lima alasan penting proses terjadinya kota-kota dalam masa dekolonisasi. 
* Pertama kota merupakan panggung terjadinya banyak peristiwa penting. 
* Kedua perubahan penguasa administrasi perkotaan pasti telah meninggalkan konsekuensi-konsekuensi pada kota secara menyeluruh. 
* Ketiga, kompisisi etnis pada populasi perkotaan berubah sebagai buah dari dekolonisasi. 
* Keempat, pertempuran di perkotaan dan di perbatasan dengan desa mengakibatkan arus massal pengungsi yang datang dan pergi. Arah migrasi bergantung pada kemana migran tersebut berpihak, dan siapa yang sedang berkuasa.
* Kelima, oleh karena terjadi penaikan yang tiba-tiba dari orang-orang Indonesia pada posisi staf-staf menengah sampai pada posisi-posisi tinggi serta pergantian kepala-kepala departemen dari orang-orang Belanda ke orang-orang Jepang tanpa bekal pengetahaun yang memadahi terhadap Indonesia, kegiatan administrasi mengalami kekacauan akibat keterbatasan pengalaman administrasi.
Sejarah dekolonisasi Indonesia sebetulnya lebih dari sekedar sejarah politik. Dekolonisasi juga merupakan kisah-kisah tentang perubahan sosial, ekonomi, dan juga kultural. Banyak dari perubahan-perubahan tersebut terjadi di perkotaan. Beberapa peristiwa (atau proses) historis disebut sebagai Sejarah di kota, sementara peristiwa-peristiwa atau proses-proses lainnya dianggap sebagai sejarah kota.

Setidaknya terdapat lima alasan pentingnya memperhatikan kota-kota dalam proses dekolonisasi. Pertama, kota merupakan panggung terjadinya banyak peristiwa penting; Kedua, perubahan penguasa administrasi perkotaan pasti telah meninggalkan konsekuensi-konsekuensi pada kota secara menyeluruh; ketiga, komposisi etnis pada populasi perkotaan perkotaan berubah sebagai buah dari dekolonisasi. Kelompok sosial yang penting telah digeser dari pandangan kota ; keempat, pertempuran di perkotaan dan di perbatasan dengan desa mengakibatkan arus massal pengungsi yang datang dan pergi. Kadangkala meninggalkan kota dan kadangpula menuju kota. Arah migrasi bergantung pada kemana migran tersebut berpihak, dan siapa yang sedang berkuasa. Selama periode pendudukan Jepang,banyak orang yang lebih suka tinggal di kota agar lebih mudah menghindarkan diri dari kewajiban kerja paksa (romusha); kelima, oleh karena terjadi penaikan yang tiba-tiba dari orang-orang Indonesia pada posisi staf-staf menengah sampai pada posisi-posisi tinggi serta pergantian kepala-kepala departemen dari orang-orang Belanda ke orang-orang Jepang tanpa bekal pengetahuan yang memadai terhadap Indonesia, kegiatan administrasi mengalami kekacauan akibat keterbatasan pengalaman administrasinya. 


Baca buku ini 
di Perpustakaan SMA N 3 Yoyakarta

0 komentar: