Sejarah Revolusi Di Tingkat Lokal

Pengarang    : Nurdiyanto
Penerbit         : Balai Pelestarian Nilai Budaya DIY
Tahun             : 2013
Tempat          : Yogyakarta
Kolasi            :  xiii , 188 p. : ill ; 21 cm
Sinopsis        :
Historigrafi atau dikenal sebagai write and rewrite, atau revise and revise, artinya penulisan sejarah tidak final atau berhenti tetapi berjalan secara terus menerus guna menemukan perspektif baru atau temuan baru, oleh karena itu sejarah harus ditulis ulang dan diperbaharui. Perspektif baru itu berkaitan dengan sudut pandang ideologi keilmuan yang sedang berkembang atau subyektivitas peneliti. Semuanya sangat tergantung dari kecenderungan dan perkembangan ilmu sejarah atau boleh dikatakan sejarah itu juga anak zaman.

Penelitian sejarah lokal sudah berlangsung lebih dulu dari pada sejarah nasional. Jika sejarah lokal berfokus pada kepentingan kelompok lokal atau lingkungan geografis dan administratif lokal, maka pada tingkat lokal atau pun mikro sudah memiliki penulisan sejarah. Penulisan sejarah lokal dikaitkan dengan revolusi Indonesia tentu saja sangat menarik dikaji ulang, karena sejarah lokal memiliki spesifikasi di satu pihak dan distingsi dipihak lain. Sejarah revolusi Indonesia sangat menarik, sebab Indonesia adalah satu-satunya negara baru, bekas jajahan yang terus menegakkan terhadap rongrongan negara asing dan rongrongan penjajah Belanda yang akan menancapkan kembali kuku penjajahannya. Heroisme lokal artinya seberapa jauh komunitas lokal, tentara dan rakyat, berjuang bersama menegakkan kemerdekaan di tingkat lokal. Unsur semangat lokal, heroisme, dan pengorbanan semua adalah nilai luhur revolusi bangsa Indonesia yang harus diwariskan oleh generasi penerus bangsa.
Tiga karya sejarah revolusi tingkat lokal, yaitu penelitian berfokus di Pacitan, Sragen, dan pendidikan politik tentara merupakan bukiti betapa kuatnya perjuangan bangsa pada tingkat lokal. Sejarah adalah cerita berdasarkan fakta dengan argumentasi rasional dalam hubungan sebab-akibat. Mari kita baca khasanah sejarah lokal dan tentunya kita petik manfaat bagi generasi penerus bangsa.
  

0 komentar: