Tanaman Langka Indonesia di KP4 UGM

Pengarang     : Cahyono Agus
                          Dwi T. Adriyanti
Penerbit         : KP4 UGM
Tahun              : 2010
di                     : Yogyakarta
Kolasi             : vi, 75 p. : ill ; 22 cm
Ringkasan Isi :
Kebun Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Pertanian Universitas Gadjah Mada (KP4 UGM) sebagai salah satu Unit Penunjang Universitas yang memberikan layanan kepada civitas akademika UGM maupun kepada masyarakat di luar UGM, melalui peran aktif dalam upaya Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman Tanaman Langka Indonesia yang merupakan suatu kegiatan terpadu, melibatkan institusi, berbagai disiplin ilmu dan mempunyai 3 tujuan yang saling terkait dan mendukung satu sama lain, yaitu: (1) untuk memanfaatkan secara berkelanjutan (sustainable utilization) keanekaragaman tanaman langka Indonesia; (2) untuk melestarikan potensi keanekaragaman tanaman langka Indonesia dan (3) untuk mempelajari keanekaragaman tanaman langka Indonesia. Ketiga tujuan tersebut sejalan dengan kesatuan tiga unsur dasar strategi konservasi keanekaragaman hayati, yaitu: perlindungan (saving), pengkajian (studying), dan pemanfaatan (using).
Untuk menjaga keanekaragaman hayati, (KP4 UGM), mencoba untuk memikirkan konsep "Kebun Koleksi Tanaman Langka Indonesia" dengan ide utama melaksanakan fungsi perlindungan di lahan pertanian yang dikelola secara terpadu. Konsep Agrobiodiversity yang memiliki konteks perlindungan jenis hayati pada lahan pertanian, menjadi semakin penting terutama, pada saat luas lahan hutan dan kawasan konservasi semakin sedikit. Ancaman dan kelangkaan spesies tanaman misalnya seperti pohon Bodi (Ficus religiosa) yang dapat dipercaya sebagai pohon suci, pohon keramat bagi umat Hindu dan Budha. Kuncup Bunga Sakura (Prunus cerasoides) dapat digunakan sebagai bahan perwarna alami. Kamper dari kayu kapur (Dryobalanops lanceolata), berkhasiat sebagai obat luar dan obat dalam seperti Asma, Sakit Kepala, Sakit Perut. Biji Mundu (Garcinia dulcis) dapat berkhasiat untuk mengobati penyakit Gondok, Bengkak Kelenjar, Sariawan dan Luka. Biji pohon Pala (Myristica fragans) mampu mengobati sakit seperti: Disentri, Mual, Perut Kembung, Rematik, Sulit Tidur pada anak - anak dan Sabun Pala. Kulit batang pohon Tabebuia (Tabebuia impetiginosa) dapat digunakan untuk Obat Herbal berbentuk Pil yang dapat mengatasi penyakit flu dan batuk berlendir. Daun dan akar pohon Tin (ficus carica ) dapat menyembuhkan penyakit kulit, obat diabetes, melancarkan air seni, diare, bisul dan sebagai bahan pembuatan permen karet. Bunga Nagasari (mesua ferrea) berkhasiat untuk mengurangi demam, mengobati gatal-gatal dan menyembuhkan pendarahan. Buah matoa (pometia pinnata) rasanya manis yang khas dicirikan kombinasi perpaduan antara Rambuta, Lengkeng dan Durian, saat ini telah dikembangkan dan dapat dijumpai di KP 4. Selain kegiatan pelestarian, juga dilakukan penelitian budidaya (agronomi), pemuliaan (breeding) dan perbanyakan bibit unggul nutfah. 

Silahkan membaca buku ini di perpustakaan SMA Negeri 3 Yogyakarta

   
                            

0 komentar: